Ferry Musyidan Baldan Ajak Tradisi Merawat Sejarah Pelaku Seni
Jakarta, UrbannewsID.| Legenda musik Indonesia, Chrisye, memang sudah selayak nya di abadikan ke dalam ragam bentuk penghormatan berkat perjuangannya di panggung hiburan tanah air. Chrisye mampu menembus zaman, menembus generasi dan sekat-sekat para pencinta musik lewat ukiran karya-karya lagu yang bersejarah dan tetap abadi hingga kini.
Menurut Ferry Musyidan Baldan mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN sekaligus penggemar berat Chrisye, mendokumentasikan rekam jejak Chrisye sang legenda baik dalam kesehariannya diluar panggung, dan atau perjuangannya menembus waktu meraih popularitas sebagai seniman musik, serta perjalanan spiritualnya yang Ia lakoni, sangat penting.
Bang Ferry yang akrab disapa mengatakan,”Kita banyak kehilangan catatan penting para legenda yang telah mewarnai perjalanan musik di Indonesia, karena ketidak perdulian atau mungkin keteledoran. Dokumentasi itu perlu, setidaknya mengingatkan masyarakat bahwa Indonesia punya seorang musisi yang bisa dibanggakan, seperti Chrisye,” ujarnya, disela kehadiran menyaksikan persiapan dibuatnya film Chrisye di Jakarta, Rabu (1/2) sore.
Saat diminta komentarnya soal film Chrisye serta para pemerannya. Bang Ferry yang juga Ketua Komunitas Kangen Chrisye singkat saja mengatakan, ini salah satu bentuk apresiasi dan kecintaan banyak orang terhadap sang legenda musik pop anak negeri. “Soal siapa pemerannya dan bagaimana ceritanya, kita percayakan saja kepada Rizal Mantovani sebagai sutradara. Ya, kita tunggu saja hasilnya. Mudah-mudahan film ini cepat selesai, biar kita semua bisa nonton,” ujar Bang Ferry.
Tepat pada tanggal 30 Maret 2017 mendatang, sepuluh tahun sudah kepergian sang musisi legendaris Indonesia, Chrisye, keharibaan sang Pencipta. Banyak catatan perjalanan hidup serta perjuangan Chrisye yang tercecer mungkin belum diketahui banyak orang. Dan, Bang Ferry bersama tim yang dibentuknya mencoba berusaha mengumpulkan serpihan-serpihan cerita layaknya sebuah puzzle untuk dijadikan utuh kembali.
Bang Ferry kembali merekam perjalanan Chrisye kedalam sebuah buku, seperti yang ia lakoni lima tahun lalu sebagai bentuk apresiasi kepada sahabatnya, Chrisye. Nini Sunny yang menggarap buku terbaru kisah tentang Chrisye, sedikit membuka bocoran bahwa buku kali ini agak berbeda dari sebelumnya. Menurut Nini yang masih karabat dekat, kontennya 100% ide-nya Bang Ferry.
“Buku ini terdiri dari tiga bab, pertama berisikan kliping tentang Chrisye ketika dia wafat 10 tahun lalu termasuk juga sesudahnya. Saya mencatat ada sekitar 80 media cetak yang menulis kala itu. Dalam bab ini, kita hanya ingin menegaskan era kliping itu ada, sekaligus ingin menyampaikan bahwa media massa begitu hebat merekamnya hingga kini,” jelasnya.
Proses penggarapan buku yang diperkirakan mecapai 200 halaman lebih masih terus dirampungkan, agar bisa di persembahkan tepat di satu dekade wafatnya Chrisye. “Saya ingin menjadi bagian yang ikut mewarnai perjalanan sejarah musik di Indonesia, walau hanya lewat buku. Saya mencoba merakum catatan yang tercecer, untuk mengingatkan bahwa kita dan juga masyarakat Indonesia punya musisi legendaris Chrisye yang tidak kalah hebatnya dengan musisi luar yang memiliki nama besar sekalipun,” kilahnya.
Sebagai penggemar fanatik, Bang Ferry mungkin salah satu yang memiliki memorabilia cukup lengkap. Bukan saja, ia rajin mengkliping dengan rapi semua pemberitaan yang menyangkut sosok sang idola Chrisye. Tapi, cassate, cd dan poster yang ditanda-tangani almarhum semasa hidup ia simpan dengan rapi. Termasuk juga pernak-pernik lainnya, seperti kaos, payung, gelas dan lainnya di koleksinya. Maka, tidak heran jika ia memiliki rencana akan membangun Chrisye Corner atau museum kecil.
Bang Ferry yang rajin menyambangi pusara Chrisye di pemakannya TPU Jeruk Purut untuk menyampaikan sebait do’a bertepatan di hari ulang tahun sang lengeda 16 September 1949, atau kerap kali menggelar kegiatan sebuah kegiatan tepat di hari wafatnya bersama para sahabatnya di Komunitas Kangen Chrisye. Bang Ferry tahu persis bagaimana cara orang menghargai dan mengapresiasi sebuah prestasi yang ditorehkan pelaku seni. Untuk itu, dia hadir mengajak masyarakat membangun tradisi merawat sejarah.|Edo (Foto Dudut SP)
Sumber : http://urbannewsid.com/ferry-musyidan-baldan-ajak-tradisi-merawat-sejarah-pelaku-seni/