58 Ribu Ha Disiapkan untuk Jagung, Tebu, dan Sapi

Jakarta – Pemerintah menyatakan bahwa lahan seluas 58.318 hektar (ha) telah berstatus clean and clear sehingga sudah bisa dimanfaatkan untuk investasi pertanian. Investasi ini menancakup pembangunan dan pengmbangan industri gula terintegerasi dengan kebun tebu pengembangbiakan sapi, serta budidaya jagung.

Lahan 58.318 ha itu  baru sekitar 27% dari total yang dicadangkan pemerintah seluas 2,2 juta ha untuk tiga kegiatan investasi tersebut.

Demikian laporan kemajuan hasil kerja Tim Percepatan Pencadangan Lahan untuk Investasi Pertanian (Tim PPLIP). Tim tersebut dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Bersama Tiga Menteri, yakni Menteri Pertanian, Menteri Lingkungan Hidup, Menteri Agraria dan Tatat Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Tim tersebut bertugas merumuskan kebijakan pemerintah guna mempercepat pencadangan lahan untuk investasi pertanian, khusus industri gula berbasis tebu, jagung dan sapi. Tim tersebut juga  bertugas melakukan identifikasi, verifikasi, monitoring dan evaluasi  pencadangan lahan tersebut. Tim bertanggung jawab melaporkan  perkembangan secara berkala setiap bulan sewaktu – waktu dibutuhkan kepada ketiga menteri terkait.

Ketua Upaya Khusus (Upsus) percepatan Invenstassi  Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) Syukur Iwantoro mengatakan dalam data Tim PPLIP disebutkan bahwa program  pembangunan dan pengembangan tebu (gula), jagung dan sapi  membutuhkan setidaknya 702  ribu ha lahan. “Angka itu berdasarkan akumulasi pengajuan fasilitasi investasi oleh 40 perusahaan, yakni 13 oleh pabrik gula yang sudah ada, 14 untuk pembangunan pabrik gula baru, 10 perusahaan pengembangbiakan sapi, dan tiga rencana budidaya jagung,” ungkap dia di Jakarta , pekan lalu.

Menurut dia  total lahan yang dicadangan adalah 2,2 juta ha untuk program pembangunan  dan pengembangan tebu (gula), jagung dan sapi. Lahan itu berasal dari lahan hutan produksi (HP), hutan produksi konversi (HPK)dan areal penggunaan lain (APL) yang dicadangkan oleh Kemetrian Lingkungan Hidup (LHK), serta kementerian ATR?BPN, “Hanya saja, statusnya  belum clean and clear. Hingga  saat ini dari total lahan itu, 457.445 ha dalam proses dan sebanak 58.318 ha di antaranya sudah selesai,” kata syukur

Selanjutnya, kata Syukur, tiga menteri terkait  segera menggelar rapat koordinasi lanjutan bersama Tim PPLIP guna menindaklanjuti hasil upaya pengadaan lahan.

“Setiap perusahaan sudah memiliki rancangan program masing – masing. Target pemerintah pada tahun ini, urusan soal lahan selesai  sehingga investasi segera dijalankan” kata Syukur.

Kementan mencatat, ada tiga perusahaan berencana melakukan pengembangan peternakan sapi dengan total nilai investasi sekitar Rp 542 miliar. Selain  itu, tiga  perusahaan lokal mengalokasikan investasi sebesar Rp 400 miliar untuk pengembangan komoditas jagung  di dalam negeri, yakni di Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi selatan dan Sulawesi tenggara.

Kemudian terdapat, sembilan perusahaan yang akan membangun 16 perusahaan pabrik gula berbasis tebu. Potensi investasinya dilaporkan bisa mencapai Rp 75,23 triliun dan akan membua lapangan kerja baru bagi 254.047 oang secara langsung

Sumber : Investor Daily 18 Juli 2016

Berita Terbaru