Damayanti Noor Berharap tidak Melupakan Sang Legenda

JAKARTA, (PRLM).- Damayanti Noor, istri almarhum Chrisye berharap semua orang maupun fans tidak melupakan sang legenda. Meski orangnya sudah meninggal, karya-karyanya patut dikenang dan mendapat penghargaan.

“Saya bangga dengan fans Chrisye dan para awak media, meski Chrisye sudah meninggal selama lima tahun tapi masih ada orang yang peduli dengan almarhum suami saya. Saya pun menyambut baik dengan adanya peluncuran buku Chrisye ‘Kesan Di Mata Media Sahabat, dan Fans’. Saya teringat kembali di saat saya menemani almarhum dalam berkarya,” kata Damayanti Noor yang didampingi Risti Nuraisa, putrinya ditemui di sela-sela peluncuran buku di Fcone FX Sudirman, Jakarta.

Memperingati lima tahun kepergian sang legenda, Chrisye, menurut Ferry Mursyidan Baldan, penulis buku Chrisye, seorang legenda seperti Chrisye tidak boleh hilang dari ingatan. Dia boleh meninggal karena takdir tapi kebesarannya tidak akan pernah pergi.

Ferry mengatakan, peneribitan buku ini bukan ide baru.Tahun 2007 dirinya pernah minta izin untuk membuat buku tentang Chrisye. Waktu itu almarhum Chrisye mengatakan,”Apa yang menarik dari buku ini nantinya.” Tapi setelah melalui beberapa diskusi akhirnya dia diizinkan meminjam dua kontainer klipingan pribadi Chrisye. Dari tumpukan kliping itu, ditemukan kesimpulan jika pola pemujaan kepada Chrisye tidak pernah basi. “Dudut, fotografer, mengumpulkan dari berbagai media, meski telah membeli foto tersebut, tapi karena satu dan lain hal tidak dapat dipublis di buku ini,” kata Nini Sunny selaku penyunting buku Chrisye.

Sementara Pramono Anung mengatakan, sebenarnya dia pengagum Chrisye dari jauh. Dia mengaku kenal Chrisye sejak lama, sejak zaman di Sriwijaya atau di komunitas Guruh Soekarno Putra. Chrisye, menurut dia, adalah pribadi yang tak tergantikan. 200 lebih lagu Chrisye pasti berbeda-beda, tapi bagi Pramono, lagu “Malam Pertama,” dan “Andai Aku Bisa” yang sangat berarti.

Begitu pula dengan penyair Taufik Ismail, yang mengakui, Chrisye adala musisi besar. Taufik mengungkapkan, dirinya pernah ditelefoon almarhum 15 tahun lalu, yang memintanya dibuatkan lirik untuk sebuah lagu. “Karena yang menelefon Chrisye saya merasa tersanjung.Singkat kata, setelah menguras fantasi, dan mencari himpunan kata-kata yang sesuai, pada Minggu keempat menjelang deadline, saya merasa tidak sanggup. Karena lagu Chrisye terlalu bagus, buat lirik saya. Hingga akhirnya, ketika saya sedang membaca surat Yasin, pada malam Jumat, lahirlah ide. Hingga akhirnya, lahirlah lirik lagu, ‘Ketika Tangan dan Kaki Bicara’. Itu pengalaman saya dengan almarhum,” tuturnya.

Peter dari Belanda, mengatakan dia adalah penggemar berat Chrisye. Musik Chrisye adalah musik yang masuk ke dalam hati, tidak lewat pikiran. “Sering keluar airmata dari mata saya ketika mendengar lagu Chrisye,” ujarnya. (Mu/A-147)***

Sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/showbiz/2012/03/29/182413/damayanti-noor-berharap-tidak-melupakan-sang-legenda

Berita Terbaru